ELEMEN AUDIO DALAM MULTIMEDIA
2.1
Pengertian Audio
Di Kamus besar bahasa Indonesia [KBBI], audio punya dua
pengertian dasar, yakni: Bersifat dapat didengar dan Alat peraga yang sifatnya
bisa didengar, radio atau tape misalnya Frekuensi audio
termasuk suara yang bisa didengar telinga manusia berada dalam kisaran
20-20.000 Hertz. Dalam konteks lebih luas, audio adalah elemen multimedia yang
fungsinya sama seperti teks, gambar, video hingga animasi.
Inilah yang mendasari pernyataan bahwa manusia menghasilkan audio sendiri,
dalam hal ini suara. Berbicara tentang suara, secara tak langsung kita
berbicara soal perubahan tekanan udara yang mencapai gendang telinga. Saat anda
berbicara terlalu cepat, frekuensi suara akan melaju. Dampaknya akan terjadi
miskonsepsi kata-kata. Dengan begitu, orang-orang sulit mendengar apa yang
dikatakan. Kalaupun dengar, mereka susah ngerti maksudnya apa.
Agar jelas, biar saya
simpulkan pengertian audio secara umum dalam dua poin dibawah ini, yakni:
a) Audio adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan
suara atau derai apapun yang bisa dengar telinga manusia dalam jarak tertentu
dan diukur pakai Hertz [Hz]. Sinyal audio dihasilkan oleh soundcard atau
yang lazim disebut perangkat output dan input audio
untuk kemudian didengar lewat speaker atau headphone
b) Bentuk audio digital baik itu suara dan musik dapat
disimpan atau di putar diperangkat penyimpanan seperti komputer disebut file
audio [audio file] atau file suara [sound file]. Salah satu jenis
format file audio paling populer saat ini adalah MP3.
2.2 Fungsi audio
Ada empat fungsi utama
audio termasuk suara, diantaranya:
a)
Membantu menyampaikan informasi agar jelas dan tepat. Contohnya,
penggunaan suara latar pada video, TV dan lain sebagainya
b)
Meningkatkan daya tarik informasi yang disampaikan
c)
Meningkatkan motivasi audiens agar lebih tertarik mendengar
informasi yang disampaikan seseorang, langsung ataupun tidak langsung
d)
Memudahkan proses komunikasi yang dilakukan seseorang dengan lawan
bicaranya
Fungsi audio diatas sangat general karena bisa digunakan
dan diterapkan dalam ilmu yang lebih spesifik. Seperti fungsi audio visual,
fungsi audio komunikasi, fungsi suara dan lain sebagainya.
2.3 Jenis audio
Soal jenisnya, audio terbagi dalam dua kategori utama
yakni audio analog dan audio digital. Berikut penjelasannya:
A.
Audio analog
Audio analog adalah suara yang mempresentasikan tegangan
listrik baik aktif atau potensial yang menyebabkan variasi tekanan dan
perpindahan medium gelombang. Gelombang ini menciptakan kompresi maksimum dalam
beberapa siklus yang diukur dalam Hertz atau siklus per
detik. Sementara alat konverter, yang disebut transduser, dalam audio analog
disebut mikrofon [suara menjadi audio], loundspeaker dan headphone. Audio
analog hanya dapat bekerja di peralatan audio analog yang juga bisa direkam
ulang menggunakan tape atau vinil untuk disimpan dan diputar nanti. Saat vinil
atau tape diputar, tegangan AC [sinyal audio] dialirkan dari sirkuit ke
transduser sehingga bisa didengar telinga manusia.
Ada beberapa contoh audio analog, diantaranya:
a) Audio yang timbul saat
anda berbicara dengan orang lain [speech]
b) Audio yang muncul
akibat suara dari alat-alat musik yang dimainkan entah itu akustik, elektronik
hingga Synthesizer
c) Audio yang timbul
akibat efek suara [sound effect] yang adalah suara selain musik atau
percakapan. Contohnya suara mobil, suara motor, suara gelas pecah, suara kipas
angin, suara pesawat terbang dan lain sebagainya
B.
Audio Digital
Audio digital adalah audio yang mempresentasikan suara
sebagai rangkaian bilangan biner atau menggambarkan suara berbasis gelombang
sama seperti yang ada di audio analog. Perbedaan audio analog dan audio digital
ada pada bentuk gelombang, diwakili sampel amplitudo ke Audio digital dapat
disimpan di hard drive, Compact disk [CD], server atau ditempat manapun
sepanjang masih support penyimpanan file digital.
Ada beberapa contoh audio digital, diantaranya:
a) Audiovisual yang
merupakan perangkat soundsystem dilengkapi gambar dan banyak digunakan untuk
presentasi [LCD], layar tancap, bioskop dan TV
b) Audio streaming yang
merupakan istilah audio yang muncul saat siaran langsung [live streaming]
terjadi. Sistem audio macam ini berbeda dengan jenis audio lain karena disini
filenya tidak perlu di download agar bisa didengar. Contohnya audio saat live streaming
game di Facebook Gaming atau Twitch, streaming musik di Spotify, JOOX, Youtube
dan lain sebagainya.
c) Audio modem riser [AMR]
adalah kartu plug-in di motherboard chip Intel yang didalamnya ada sirkuit
audio dan modem. Kartu ini bisa menghasilkan audio analog yang diperlukan untuk
operasi modem dan juga bisa diubah jadi kode-kode digital yang dapat dibaca
komputer.cil, yang ditumpuk satu demi satu agar menghasilkan representasi
sinyal audio.
2.4 Elemen audio
Dalam konteks
multimedia, elemen audio terbagi dalam tiga bagian, diantaranya:
a) Suara bertujuan untuk
melengkapi berkas multimedia seperti pengisi suara atau agar terjadi percakapan
antara seseorang dengan orang lain
b) Musik yang tersimpan di
perangkat penyimpanan dan bisa diputar ulang-ulang baik online atau offline
c) Efek suara yang
berfungsi untuk memperjelas adegan atau narasi yang dibacakan narator atau
orang yang ada di video.
Penggunaan elemen audio
dalam multimedia ini sangat penting selain untuk melengkapi video juga bisa
memandu audiens. Ada beberapa contoh penggunaan elemen multimedia di TV
sepert voice cover dan lipsing. Untuk mendengarkan audio digital, file
harus diubah lebih dulu ke analog agar menggerakan speaker atau headphone yang
secara inheren mengubah audio digital ke analog. Demikian pula saat
merekam audio dengan mikrofon, harus ubah sinyal audio analog bawaan mikrofon
jadi sinyal digital. Ini dilakukan dengan alat converter analog ke
digital. Beberapa mikrofon [seperti mikrofon USB] punya ADC [Analog-to-digital
converter] sendiri. Meski sebagian besar mikrofon perlu ADC terpisah
agar bisa bekerja maksimal seperti yang terdapat pada mixer digital.
2.5
Format Audio Dalam Multimedia
Audio (suara/bunyi) dalam Personal Computer (PC)
multimedia sangat bermanfaat. PC multimedia tanpa audio hanya disebut unimedia,
bukan multimedia. Kemampuan dasar audio yang harus dimiliki PC multimedia
antara lain:
a) Membuat dan mensintesis
audio.
b) Menangkap audio dari
dunia luar yang didengar dari CD (Compact Disk)
c) Mengendalikan audio
yang dibuat dari
instrument elektronik, misalnya MIDI.
d) Memainkan Kembali audio
tersebut sebut lewat speaker atau sejenisnya.
Masing-masing kemampuan membutuhkan teknologi, perangkat
keras, dan perangkat lunak untuk menjalankannya. Audio dapat ditambahkan dalam
produksi multimedia melalui
audio, musik dan efek-efek audio.
Audio atau suara memiliki beberapa format yang berbeda-beda tergantung dari
penggunaan platformnya. Masing-masing format biasanya diikuti dengan perbedaan
struktur berkas yang membentuk audio tersebut. Format audio adalah:
1. Type file = .aiff
(Audio Interchange File Format).
2. Type file = .au dan
.snd
3. Type file = .ra atau
.rm (Real Audio)
4. Type file = .mp3 (MPEG
audio layer 3)
5. Type file = .mov
(Quicktime Movie)
6. Type file = .swa (Shockware
Audio)
7. Type file = .asf
(Advance Streaming Format)
Ada beberapa jenis obyek audio yang bisa digunakan dalam
produksi multimedia, yaitu format waveform audio, aiff, dat, ibf, mod, rmi,
sbi, snd, voc, au, MIDI sound track, compact disc audio, dan MP3 file (Mohammad
Suyanto, 2003)
1.
Format Waveform Audio
Waveform audio merupakan format file audio yang berbentuk
digital, dapat dimanipulasi
dengan perangkat lunak
PC multimedia. Kualitas produksi waveform audio bergantung pada sampling
rate (banyaknya sampel per detik). Waveform audio disebut juga pulse code
modulator (pcm) audio.
2.
Format AIFF
AIFF merupakan singkatan dari Audio Interchange File
Format (AIFF). File dari AIFF menggunakan extension .AIF. Variasi dari AIFF
adalah file AFC yang dapat memadatkan data pada file yang dikandungnya. File
tersebut dimulai dengan header yang menggambarkan format internal dari data
audio yang berbentuk sampling rate, jumlah saluran, identifikasi data dan
sebagainya. Format data audio
mengikuti header. File ini
menggunakan permintaan byte
yang besar. AIFF
dan WAVE merupakan
yang universal dan mempunyai masalah yang paling kecil.
3.
Format DAT
DAT merupakan singkatan dari Digital Audio Tape. DAT
awalnya adalah Rotary Digital Audio Tape (R-DAT), karena system ini menggunakan
head yang berputar serupa dengan Video Tape Recorder (VTR).
4.
Format IBK
File dengan ektensi .IBK merupakan file dari Sound
Blaster Instrument Bank, yang digunakan untuk mendefinisikan sebuah grup sampai
128 instrumen. Masing-masing file .IBK mempunyai panjang dan
format sebesar 3.204
byte dan mencakup
ruang untuk memberikan masing-masing instrumen.
Untuk nama panjang 9 byte dan
untuk deskripsi parameter 16 byte.
5.
Format MOD
File .MOD merupakan file kontrol yang dibuat untuk
digunakan pada Sound System dari komputer. Format ini digunakan untuk
mendistribusikan aransemen yang menarik dari musik. File MOD berisi seperangkat
instrumen dalam bentuk
sampel, beberapa pola yang
menunjukkan bagaimana dan kapan sampel harus dimainkan, dan daftar pola apa
untuk dimainkan sesuai dengan yang dipesan.
6.
Format SBI
File dengan ektensi .SBI merupakan file dari Sound
Blaster Instrument (SBI). Masing-masing file yang pendek ini (panjang hanya 51
byte) mendefinisikan sebuah instrumen tunggal dengan mengatur
parameter-parameter program untuk Sound Blaster FM synthesizer. Empat byte
pertama dari file .SBI mengidentifikasikan file
.SBI dengan karakter
“SBI” dalam kode
ASCII yang diikuti sebuah karakter akhir dari file, 01A
(Hex). 31 byte berikutnya menyimpan nama instrumen sebagai 30 karakter teks
ASCII yang diikuti oleh karakter nol, 00 (Hex). 16 byte berikutnya mensuplai
parameter-perameter yang diperlukan program FM synthesizer.
7.
Format MIDI
MIDI singkatan dari Musical Instrument Digital Interface.
MIDI merekam performance information yang diperlukan chip suara pada komputer
agar musik bisa
dimainkan. MIDI adalah
cara paling hemat atau efisien membuat atau merekam musik di komputer
multimedia. MIDI hanya melakukan encoding terhadap performance information
(seperti note on, note off, lebih keras, lebih lirih) yang diperlukan
synthesizer agar musik itu bisa dimainkan. Misalnya, ada kode-kode MIDI untuk
memutar note menjadi on atau off, mengatur volume keras atau lembut, mengubah
timbre atau kualitas suara, dan menyatukannya atau menambahkan efek khusus
lainnya. MIDI setup sering
melibatkan peralatan eksternal,
seperti keyboard musik dan
modul suara yang
memainkan musik tersebut. Supaya
bisa mem-play back MIDI tanpa harus menggunakan perlengkapan eksternal,
komputer multimedia menyediakan MIDI synthesizer driver yang dapat memainkan
lagu- lagu MIDI melalui waveform audio board pada komputer. Tetapi, suara yang
dihasilkan synthesizer driver tidak akan sebagus yang dihasilkan pelengkapan
eksternal. Diperlukanlah wavetable, yaitu sederetan angka yang merupakan
deskripsi waveshape suara yang diinginkan.
8.
Audio CD
Pustaka musik
dan efek-efek suara
biasanya tersimpan dalam audio
CD yang mempunyai format yang
sama pada CD player. Biasanya mempunyai format dengan
extension .WAV atau .AIF. Audio CD bisa menyimpan suara rekaman high-fidelity
hingga sepanjang 75 menit. Sampling rate-nya adalah 44.100 sample per detik,
yang berarti cukup cepat untuk merekam suara yang bisa didengar manusia.
Samplenya 16 bit, yang menghasilkan rentang dinamis 98dB. Addressing yang
digunakan dalam CD-ROM drive memungkinkan komputer multimedia mengakses secara
acak sebuah lagu di CD dengan akurasi split-second hinga 1/75 detik. Audio CD
ada yang berbentuk CD Plus, CD Extra, dan Enhanced CD. CD Plus
atau dikenal sebagai
CD Extra atau
Enhanced CD, adalah CD musik yang
juga dapat berfungsi sebagai CD-ROM, yang memiliki data komputer dalam sebuah
disc musik. Kalau CD Plus dimasukkan ke audio CD player konvensional, maka
hanya akan mendengar musik sebagaimana biasa. Tapi kalau CD ini dimasukan ke
multimedia PC, maka program komputer akan menghadirkan berbagai grafis,
navigasi, dan interaktivitas.
9.
Format MP3
MP3 kependekan dari MPEG Audio Layer 3. MP3 merupakan
format file audio
yang menggunakan suatu
codec untuk melakukan encoding (compressing) dan decoding
(decompressing) suatu rekaman musik. MP3 dapat memadatkan audio track dalam CD
menjadi file berukuran sangat kecil dengan bandwidth lebih sedikit dan dapat
ditransfer melalui internet tanpa mengurangi kualitas suara.
0 comments:
Post a Comment